Sobat, bukannya aku ikut2an bahas Nazarudin, habis tiap hari selalu ada tayangan yang memuat testimoni, pengakuan, tuduhan dari Nazarudin terhadap orang2 yang dulunya adalah teman dekatnya. Banyak politikus, advokat, budayawan dan pakar terpancing untuk angkat bicara. Dan lucunya, mereka yang mendapat kesempatan bicara, selalu berbeda pendapat. Padahal mereka adalah masyarakat kelas elit.
Sebenarnya ilmu mereka adalah sama, kemampuan mereka juga sama. Tapi mengapa setiap kali kumpul pendapatnya selalu berbeda? Padahal masalahnya sama. Apa yang salah? Yang salah barangkali semboyannya. Sejak kuliah mereka sudah diajari bohong. Secara matematis, 2 + 2 = 4. Tapi mereka menolak, katanya belum tentu. Lha kalau ilmu dasar saja dibantah, sampai lebaran monyet ya gak ketemu. Cobalah tanamkan pola pikir yang realistis walaupun 2 + 2 tidak = 4, ya minimal hampir = 4.
Dalam tayangan LIVE di TV-One tgl. 26 Juli 2011 yang diprakarsai Jakarta Lowyer Club, Pembawa acaranya P. Karni Ilyas Selalu menanyakan, apakah anda yakin dengan Nazarudin? tidak satupun yang bereni jawab tegas, selalu ber-putar2 dengan dalilnya masing2 yang membuat masyarakat bingung. Bukan bingung mikir Nazarudin malah bingung dengan pendapat mereka yang ngalor ngidul. Kapan majune nek mikir wae gak kompak.
Bagi saya, terlepas ini soal politik kek.. rekayasa...kek, saya gak mau tahu, yang jelas Nazarudin telah berbohong dan gibah. Saya tidak perlu jelaskan alasannya, karna saya mengikuti kaidah 2 + 2 = 4. Dan sampeyan yang tidak sepaham berarti semboyan sampean masih kuno, dan pesan saya " Kembalilah ke jalan yang benar" .
Sebagai masyarakat desa, saya tidak peduli berapa besar uang negara dikorupsi, sudah budaya coy...sulit....
Reformasi yang didukung mahasiswa seolah tidak ada gunanya, bahkah mahasiswa sendiri yang kena dampaknya. Iya...toh....ayo ....jujur.....ngomong....... Jangan hanya bisa ngawal reformasi.... kendalikan juga reformasi.
Berikut beberapa tuntutan yang dikabulkan yang menurut saya kurang pas dilaksanakan dan perlu direvisi kakau perlu dibatalkan.
1. Otonomi kampus, sispa yang diuntungkan? Siapa yang bisa kuliah?
2. Pemilihan Pemimpin di daerah secara langsung. Baik di desa/kab/kota, gak usah lah...yang enak calonya.
3. Pangkat/Golongan guru disetarakan dengan dosen. Tahu dirilah..... pamali.....Tunjangannya aja yang ditambah. Biar gak sombong. dan tetap jadi pendidik yang ikhlas.
4. Seluruh BUMN dijadikan Persero/PT. Negara tambah bangkrut, swasta gak mau rugi.
5. Amandemen UUD'45. Pahami dulu, jangan asal ganti.
6. Kebebasan Pers. Meresahkan masyarakat, liputannya banyak yang gak mutu. perlu pembatasan.
7. Otoda, pungli merajalela. Dan masih banyak produk reformasi yang bikin rakyat menderita.
Hai..mahasiswa, hayo... bangun, jangan tidur aja. atau kamu baru merasa kalau selama ini kita hanya diperalat? Atau kamu sibuk berkerja untuk bayar kuliah? Mana tanggung jawabmu?.........bersambung nek eling.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar