Selasa, 26 Juli 2011

NAZARUDIN SALAH APA BOHONG?

Sobat, bukannya aku ikut2an bahas Nazarudin, habis tiap hari selalu ada tayangan yang memuat testimoni, pengakuan, tuduhan dari Nazarudin terhadap orang2 yang dulunya adalah teman dekatnya. Banyak politikus, advokat, budayawan dan pakar terpancing untuk angkat bicara. Dan lucunya, mereka yang mendapat kesempatan bicara, selalu berbeda pendapat. Padahal mereka adalah masyarakat kelas elit.

Sebenarnya ilmu mereka adalah sama, kemampuan mereka juga sama. Tapi mengapa setiap kali kumpul pendapatnya selalu berbeda? Padahal masalahnya sama. Apa yang salah? Yang salah barangkali semboyannya. Sejak kuliah mereka sudah diajari bohong. Secara matematis, 2 + 2 =  4. Tapi  mereka menolak, katanya belum tentu. Lha kalau ilmu dasar saja dibantah, sampai lebaran monyet ya gak ketemu. Cobalah tanamkan pola pikir yang realistis walaupun 2 + 2 tidak = 4, ya minimal hampir = 4.

Dalam tayangan LIVE di TV-One tgl. 26 Juli 2011 yang diprakarsai Jakarta Lowyer Club, Pembawa acaranya P. Karni Ilyas Selalu menanyakan, apakah anda yakin dengan Nazarudin? tidak satupun yang bereni jawab tegas, selalu ber-putar2 dengan dalilnya masing2 yang membuat masyarakat bingung. Bukan bingung mikir Nazarudin malah bingung dengan pendapat mereka yang ngalor ngidul. Kapan majune nek mikir wae gak kompak.

Bagi saya, terlepas ini soal politik kek.. rekayasa...kek, saya gak mau tahu, yang jelas Nazarudin telah berbohong dan gibah. Saya tidak perlu jelaskan alasannya, karna saya mengikuti kaidah 2 + 2 = 4. Dan sampeyan yang tidak sepaham berarti semboyan sampean masih kuno, dan pesan saya " Kembalilah ke jalan yang benar" .

Sebagai masyarakat desa, saya tidak peduli berapa besar uang negara dikorupsi, sudah budaya coy...sulit....
Reformasi yang didukung mahasiswa seolah tidak ada gunanya, bahkah mahasiswa sendiri yang kena dampaknya. Iya...toh....ayo ....jujur.....ngomong....... Jangan hanya bisa ngawal reformasi.... kendalikan juga reformasi.

Berikut beberapa tuntutan yang dikabulkan yang menurut saya kurang pas dilaksanakan dan perlu direvisi kakau perlu dibatalkan.
1. Otonomi kampus, sispa yang diuntungkan? Siapa yang bisa kuliah?
2. Pemilihan Pemimpin di daerah secara langsung. Baik di desa/kab/kota, gak usah lah...yang enak calonya.
3. Pangkat/Golongan guru disetarakan dengan dosen. Tahu dirilah..... pamali.....Tunjangannya aja yang     ditambah. Biar gak sombong. dan tetap jadi pendidik yang ikhlas.
4. Seluruh BUMN dijadikan Persero/PT. Negara tambah bangkrut, swasta gak mau rugi.
5. Amandemen UUD'45. Pahami dulu, jangan asal ganti.
6. Kebebasan Pers. Meresahkan masyarakat, liputannya banyak yang gak mutu. perlu pembatasan.
7. Otoda, pungli merajalela. Dan masih banyak produk reformasi yang bikin rakyat menderita.

Hai..mahasiswa, hayo... bangun, jangan tidur aja. atau kamu baru merasa kalau selama ini kita hanya diperalat? Atau kamu sibuk berkerja untuk bayar kuliah? Mana tanggung jawabmu?.........bersambung nek eling.....

Kamis, 21 Juli 2011

KEBOCORAN PROYEK? BUDAYA APA PEMBIARAN?

Hampir dapat dipastikan seluruh proyek bantuan pemerintah/non pemerintah selalu mengalami kebocoran. Cuman prosentasenya beragam sesuai tempat pelaksanaan, tim pelaksana, jenis proyek. Ini menurut pengalaman kami selama terjun dan mengamati langsung pelaksanaan dibeberapa proyek. Kebocoran ditiga faktor itu sangatlah umum dan mudah dimengerti dan jarang orang mau melaporkan.

Seolah menjadi budaya yang sulit dihilangkan, kebocoran dan membocorkan dana proyek merupakan kebanggaan bagi tim pelaksana dan yang dipercaya mendampingi/. mengawasi pelaksanaan proyek. Kata mereka yang sering berpidato, ini merupakan sinergi yang perlu dilestarikan.

Adapun kebocoran yang sistematis terjadi pada pembuatan proposal dan pelaporan akhir. Ini yang tidak semua orang tahu walaupun dicopy dan dipelajari di rumah. Proposal dan LPJ dirancang sedemikian rupa sehingga kelihatan keren bagi yang membawanya. (Padahal.......cepluk........).

Kalau bisa dibilang, model2 seperti itu sangatlah kuno diterapkan di desa. Pola pikir masyarakat desa sangat sederhana. Maka bila kita ingin membantu. sajikan dalam berntuk yang sederhana. Salah satu contoh mudah yang sering dibuat sulit adalah pelaksanaan Rabat Beton. Rumusnya jelas, Voleme= Panjang x lebar x tebal. Lalu secara manual Volume dikali 7. (1M2 = 7 sak semen) ............bersambung nek eling...........
.

Jumat, 15 Juli 2011

PNPM MANDIRI, ANTARA SULIT, MENYULITKAN, DIPERSULIT

Menjelang masa berakhirnya tahap III tahun 2011 ini, banyak pengalaman yang kami dapat, baik dari dalam desa maupun luar desa. Ada pertentangan, perdebatan, salah paham, pemboikotan dan masih banyak lagi kejadian2 yang mestinya tidak perlu terjadi. Betapa tidak, terkadang perdebatan sengit itu terjadi sampai di luar forum rapat. Dan yang lebih menggelikan lagi, perdebatan itu membahas sesuatu yang salah. Mana bisa ketemu?

Sejak awal pelaksanaan program PNPM, yang didahului dengan proses panjang hingga terbentuk Lembaga Kewadayaan Masyarakat/LKM, banyak personal yang terpilih menjdi anggota LKM, awalnya merasa bangga bisa menjadi wakil masyarakat yang kelak diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan. Setidaknya itu yang tergambar di dalam benak mereka. Bak seorang wakil rekyat, disetiap rapat selalu mendiskusikan peningkatan kesejahteraan. Selalu saja ada ide2 yang muncul tentang rakyat yang diwakilinya....Hidup Rakyaaaat.........!!!

Pertemuan demi pertemuan telah dijalankan hingga pada rapat terkhir sebelum pencairan dana BLM, Kooedinator dan Sekretariat LKM yang biasanya naik sepeda, malam itu pualang naik becak, saking banyaknya usulan rapat yang harus segera dicetak untuk bahan arsip. Bahkan sekali rapat anggota harus tanda tangan daftar hadir rangkap dua, tiga bahkan lima lembar. Biar kelihatan aktif gitu.............

Begitu dana cair.....bak petir disiang bolong, KSM bentukan LKM yang selama ini tidak tahu menahu seluk beluk berdirinya LKM, dan banyak pula diantara mereka yang dulunya dapat undangan PNPM gak pernah datang, sekarang terpilih menjadi KSM yang melaksanakan proyek LKM dan yang pegang uang tunai dari Bank Jatim. Ha....Ha...Ha...Ha.... BUONGKOH KOWE LKM..... URUSEN LPJ_NE..............
Bersambung Nek Eling............

UNIT PENGELOLA SOSIAL/UPS PLOSOWAHYU

Salah satu program yang tak kalah menariknya adalan program yang dikelola UPS. Pada tahap I dan II kemarin program yang menjadi andalan dan favorit adalah Foging, yang dua tahap berturut-turut dilaksanakan. disamping pemberian Beasiswa, bantuan peralatan kelompok PKK/Posyandu  di  tiga dusun. Dari dua tahap itu masing2 mendapat porsi dana sebesar Rp. 15.000.000,- dipotong BOP Rp. 500.000,-

Khusus pelaksanaan tahap III ini, dana yang dikucurkan ada penurunan yaitu tinggal Rp. 12.500.000,-. Namun programnya.....wow...bikin kita geleng..8x ...kepala. Pendek kata 5 tahun yang akan datang Peta Lamongan akan berubah....tootaal... Daripada penasaran, yuk...dikupas atu..atu... dari awal...

Tahap I dan II sudah selesai, namun kita masih ingat betapa kompak dan serunya pada pelaksanaan. Yang selalu
 jadi andalan tiap tahap adalah Foging. Wah...penting itu, kata petugas yang dipercayai mengatur anggaran. pentinggny a gimana boss?... Gini mas, Foging itu tujuannya membasmi nyamuk yang menyebabkan penyakit Malaria. Dipastikan pada saat penyemprotan tidak akan ada warga yang terkena Malaria. Oooh...ya..pak..
bagus itu, setelah penyemprotan gimana pak?....Lho...sampiyan itu gimana, petugas kesehatan itu teman saya, pertanyaannya yang bermutu mas. (Oh...Ma'af pak). Makanya kalau gak ngerti tanyao, jangan curiga dulu. Buktinya, pada tahap III ini, saking pentingnya Foging, sekarang alatnya dibeli, lho...shiiip...to...(iya..pak..semoga tahap 4 besuk bisa beli pabriknya).

Saya dengar tahun 2011 ini UPS punya program besar, menghijaukan Lamongan. Maksudnya apa pak? Ok....itu bukan setiap rumah mau dicat hijau mas.., PNPM Lamongan sekarang punya kelompok namanya KOPALA, kalau gak salah Kelompok Penghijauan Lamongan. Sebagian dana yang dikelola UPS akan dibelikan bibit Klengkeng yang akan ditanam di lahan kosong termasuk halaman warga. Lha otmatis setelah 5 tahun Bila bisa tumbuh, Lamongan petanya akan berubah hijau dan banyak keranjang. Lalu bibitnya beli dimana pak?...Wah... kalau itu sudah ada yang ngepul termasuk alat Foging. Lho...kalau gini kan enak...lancar...(iya pak...terimakasih pak..).......Iya mas, sama2..................Wartawan Koplak......

Kamis, 14 Juli 2011

UPL PLOSOWAHYU, PNPM MANDIRI LAMONGAN



Secara umum relisasi pelaksanaan BLM  PNPM Mandiri yang dilaksanakan Unit Pengelola Lingkungan/UPL Plosowahyu berjalan dengan baik dan lancar terutama mutu dan kualitas, dibanding proyek2 lain yang pernah ada. Hal ini dikarenakan seluruh perencanaan dan pelaksanaan, sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat.

Dalam tiga tahap pelaksanaan saja, hampir seluruh jalan poros desa dan jalan penghubung antar desa, yaitu jalan Plosowahyu tengah ke utara menuju dusun Plosolebak sudah hampir tuntas dilaksanakan pengecoran/rabat beton. Kualitas, kebersamaan dan transparansi selalu dikedepankan oleh rekan2 UPL/LKM Posowahyu (Koord. P. Hartono). Hal ini tak lepas juga dari peran serta, pengawasan  dan dukungan masyarakat banyak.

Keberadan Sekretariat, amat sangat berperan penting dalam pelaksanaan, terutama dalam hal pra-pelaksanaan. Sulit kita bayangkan bila sekretariat tidak dipegang oleh orang yang benar2  kompeten dan komitmen serta ikhlas dalam pelaksanaan. Jabatan seberat itu hingga kini masih dipercayakan kepada Bpk. Edris,Spd.

Masyarakat banyak masih sangat berharap agar pelaksanaan program ini bisa berkelanjutan. Tentunya dengan  Format baru,yang mudah dimengerti oleh masyarakat kebanyakan. Sebenarnya pelaksanaannya tidak ada masalah, cuman dalam hal pembuatan proposal, laporan pelaksanaan, dan laporan bulanan selalu menjadi kendala teman2 di lapangan, walaupun Faskel dan petugas sudah bekerja keras dalam pendampingan. Tapi yang namanya masyarakat awam...ya...awam....waduuu....uuuh...

TERIMA KASIH PNPM........JANGAN KAPOK......YA..........

Selasa, 12 Juli 2011

UPK BAHTERA PLOSOWAHYU LAMONGAN


 Sejak berdiri bulan Maret 2010. Unit Pengelola Keuangan/UPK BAHTERA Desa Plosowahyu Lamongan mulai  melaksanakan program perdananya yaitu simpan pinjam. Dengan modal awal sebesar Rp. 29.000.000,- UPK Plosowahyu merealisasikannya kepada 12 KSM yang masing-masing KSM anggotanya 5 orang. Jadi total penerima manfaat/pinjaman sebanyak 60 orang. Adapun teknis pelaksanaan telah diatur sesuai AD/ART yang telah disetujui oleh LKM Desa Plosowahyu
      Setelah setahun berjalan, hingga akhir Juni 2011 tercatat sebanyak 33 KSM dengan jumlah anggota sebanyak 169 orang. Untuk pinjaman pertama anggota KSM baru bisa menerima dana Rp. 500.000,- pada pinjaman berikutnya sebesar Rp.900.000,- yang diangsur selama 12 bulan degan bunga yang telah disepakati sebesar 1,5%. Dana sebesar ini memang tidaklah cukup dibanding kebutuhan masyarakat, setidaknya warga Plosowahyu telah membuktikan kususnya peminjam, bahwa sejak berdiri bulan Maret 2010 hingga Juni 2011 tidak satupun diantara 169 peminjam yang pernah nunggak. Lancar, bahkan sangat lancar. Hingga saat kondisi neraca sbb:

                                         NERACA  Per : 30 NOPEMBER 2011          
AKTIVA :   
Kas UPK                                      Rp.                432,500.00  
Bank UPK                                    Rp.           13,637,681.05          
Pinjaman KSM                             Rp.         100,700,000.00          
Cadangan Resiko Pinjaman        Rp.           (1,372,500.00)         
Inventaris & HT                            Rp.         
Akumulasi Penyusutan Inv. & HT Rp.                           
                                                                   Jumlah Aktiva:    Rp.     113,397,681.05                                                                         
PASSIVA :         
Hutang pihak ke-3                         Rp.                                
Tabungan KSM                             Rp.           15,860,000.00          
Alokasi laba untuk BKM                Rp.                                   -          
Modal awal PB                              Rp.    
Modal PNPM                                 Rp.            81,000,000.00  
Pemupukan Modal dari Laba        Rp.     
Modal Hibah dari pihak lain           Rp.        
Laba tahun lalu                              Rp.              4,443,394.09        
Laba tahun berjalan                       Rp.            12,094,286.96                                              
                                                                 Jumlah Pasiva:     Rp.     113,397,681.05                                                                                                                                                                                        

       Kami beserta pengurus yang lain kadang berfikir dan membayangkan, manfa'at apa sebenarnya yang didapat masyarakat dengan dana pinjaman sekecil itu? Modal usaha? perbaikan taraf hidup? ...No Way..... Selain melatih disiplin, tidakklah  banyak manfa'at dengan dana sekecil itu.
Penerima manfa'at/peminjam memang diprioritaskan warga miskin agar bisa mempebaiki taraf hidupnya. Cuman masalahnya, banyak warga miskin yang kurang pandai dalam mengelola keuangannya.

        Kami selaku petugas Upk di lapangan hanya bisa berharap semoga pihak terkait menyadari bahwa menanggulangi kemiskinan tidak berarti memberi pekerjaan kepada mereka, namun selesaikanlah dulu masalah mereka.Singkat kata, beri pinjaman lunak sebesar utang-utang mereka, baru beri modal usaha dan biarkan mereka bernapas lega sembari menanggalkan predikat miskin yang sudah lama..ha.......ah...